Laman

Kamis, 05 Juni 2014


 
Bawang dayak secara umum dikenal di Indonesia dengan nama bawang kapal  dan bawang merah hutan pada Buletin Flora Malesiana. Selain nama umum tumbuhan bawang dayak juga memiliki beberapa nama daerah yaitu bawang dayak (Palangkaraya, Samarinda); bawang hantu/kambe (Dayak); bawang sabrang, babawangan beureum, bawang siyem (Sunda); brambang sabrang, luluwan sapi, teki sabrang (Jawa); bawang sayup (Melayu) dan bawang lubak (Punan Lisum), di Sumatera disebut bawang kapal (melayu), di Kalimantan Timur bawang sabrang disebut bawang mentiwai, di Malaysia disebut bawang bara dan di Thailand disebut hom daeng.

Bawang sabrang berasal dari Amerika, banyak terdapat di daerah pegunungan antara 600 – 2000 m dpl. Sangat cocok bila berada pada lahan yang kaya akan belerang. Tumbuhan bawang sabrang menyukai tempat-tempat terbuka yang tanahnya kaya akan humus dan cukup lembab. Untuk menanamnya biasanya digunakan umbinya. Menurut Kementrian Ristek (2002), bawang sabrang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisio : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Liliales
Famili : Iridaecae
Genus : Eleutherine
Spesies : Eleutherine americana L. Merr.

MORFOLOGI

Bawang sabrang tumbuh liar di hutan-hutan. Tanaman ini mempunyai banyak jenis dengan bentuk dan jenis yang beragam seperti bawang merah, bawang putih dan berbagai jenis bawang lainnya. Ciri spesifik tanaman ini adalah umbi tanaman berwarna merah menyala dengan permukaan yang sangat licin. Letak daun berpasangan dengan komposisi daun bersirip ganda. Tipe pertulangan daun sejajar dengan tepi daun licin dan bentuk daun berbentuk pita berbentuk garis.
Selain digunakan sebagai tanaman obat tanaman ini juga dapat digunakan sebagai tanaman hias karena bunganya indah dengan warna putih yang memikat. Tumbuhan ini berupa terna menahun yang merumpun sangat kuat, akhirnya merupakan rumpun-rumpun besar. Tingginya hanya mencapai 26 hingga 50 cm. Batangnya tumbuh tegak atau merunduk, berumbi yang berbentuk kerucut dan warnanya merah. Daunnya ada dua macam, yaitu yang sempurna berbentuk pita dengan ujungnya runcing, sedang daun-daun lainnya berbentuk menyerupai batang. Bunganya berupa bunga tunggal, warnanya putih, terdapat pada ketiak-ketiak daun atas, dalam rumpun-rumpun bunga yang terdiri dari 4 sampai 10 bunga dengan kelopak berjumlah lima. Bunganya mekar menjelang sore, jam 5 sampai jam 7 sore dan kemudian menutup kembali. Buah kotaknya berbentuk jorong dengan bagian ujungnya berlekuk. Bila masak merekah menjadi 3 rongga yang berisi banyak biji. Bentuk bijinya bundar telur atau hampir bujur sangkar. Umbinya mirip bawang merah tetapi sama sekali tidak berbau.
Bawang Dayak membutuhkan syarat hidup pada ketinggian antara 600 – 2000 m dpl. Sangat cocok bila berada pada lahan yang kaya akan belerang.

 Syarat Tumbuh Bawang Sabrang
Syarat tumbuh bawang sabrang sebagai berikut :
1.      Iklim
Unsur-unsur iklim sangat berpengaruh dalam budidaya bawang sabrang terutama elevasi (ketinggian tempat) dan suhu. Bawang sabrang dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian 600-1300 m dpl (Trisonthi dan Trisonthi, 1999). Suhu yang cocok antara 18-35°C (Data Center, 2003).
Daerah Kutai Kartanegara secara umum dikenal sebagai wilayah yang beriklim tropis basah dengan curah hujan berkisar antara 2012-4285 mm tahun-1 dengan jumlah hujan 91-163 hari tahun-1 tanpa bulan kering dengan kelembapan udara cukup tinggi berkisar antara 82,3%, temperatur rata-rata 26,6oC (KIPPK, 2005).
2.      Tanah
Tanah adalah salah satu faktor produksi, karena merupakan media tumbuh Selain berfungsi sebagai tempat berdiri juga scbagai gudang zat-zat hara yang di butuhkan oleh tanaman yang tumbuh di atasnya.
Menurut Mardisiswajo dan Sudarso (1971), bawang sabrang tidak memerlukan persyaratan tanah yang khusus. Hampir pada berbagai jenis tanah, bawang sabrang dapat beradaptasi secara optimal.
a.       Struktur Tanah
Tanah yang gembur dan subur serta kaya akan humus sangat baik untuk pertumbuhan    bawang sabrang. Selain itu, aerasi dan draenasi tanah juga harus baik, serta kaya bahan organik sehingga akan tersedia unsur hara bagi tanaman serta kapasitas mengikat air yang tinggi.
b.      Tekstur
Tekstur tanah yang baik untuk pertumbuhan bawang sabrang adalah tekstur lempung, lempung berpasir dan lempung berdebu.
c.       Kemasaman Tanah (pH)
Bawang sabrang tumbuh baik pada pH 5,5 sedangkan pH yang optimal untuk pertumbuhan bawang sabrang adalah 7,5. Bawang sabrang untuk tumbuh dan berproduksi optimal tidak memerlukan jenis tanah dan iklim khusus, akan tetapi diperlukan pengolahan tanah yang cukup memadai untuk pertumbuhannya. Tanah yang dikehendaki oleh bawang sabrang pada umumnya sama dengan yang dikehendaki oleh tanaman herba yaitu tanah yang gembur. Tanah-tanah berat masih dapat ditanami bawang sabrang dengan pengerjaan tanah lebih sering selama pertumbuhannya, sehingga aerasi dalam tanah berlangsung dengan baik (Data Center, 2003).

  Kandungan Kimia Bawang Sabrang
Tanaman bawang dayak memiliki kandungan fitokimia antara lain alkaloid, glikosida, flavanoid, fenolik, steroid dan zat tannin yang merupakan sumber biofarmaka potensial untuk dikembangkan sebagai tanaman obat modern dalam kehidupan manusia. Alkaloid merupakan bahan organik yang mengandung nitrogen sebagai bagian dari heterosiklik. Bahkan senyawa alkaloid, flavonoid, glikosida dan saponin memiliki aktivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah yang sangat bermanfaat untuk pengobatan diabetes melitus, bahkan alkaloid yang ada dapat berfungsi sebagai anti mikroba. Sedangkan kandungan tanin yang ada dapat digunakan sebagai obat sakit perut.
 Bawang dayak  mengandung senyawa naphtoquinonens dan turunannya seperti elecanacine, eleutherine, eleutherol, eleuthernone. Naphtoquinones dikenal sebagai antimikroba, antifungal, antivirial dan antiparasitik. Selain itu, naphtoquinones memiliki bioaktivitas sebagai antikanker dan antioksidan yang biasanya terdapat di dalam sel vakuola dalam bentuk glikosida.
Komponen antioksidan memiliki peranan penting bagi perlindungan kesehatan tubuh. Para ahli berpendapat bahwa antioksidan mampu mereduksi risiko penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung. Penggunaan antioksidan alami saat ini dianggap lebih aman karena antioksidan alami diperoleh dari ekstrak tanaman. Antioksidan alami yang terdapat pada tanaman antara lain kelompok flavonoid berupa senyawa polifenol.  

  Khasiat Bawang Sabrang
Berdasarkan kandungan kimia yang dimiliki bawang sabrang efektif dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit-penyakit berikut ini:
1.      Obat peluruh kemih
2.      Obat muntah
3.      Pencahar
4.      Obat penyakit kuning dan kelamin
5.      Segala jenis Kanker dan Tumor (Kista, Myom, Kanker Payudara, Kanker Rahim, Kanker kelenjar getah bening, Kanker paru paru, Kanker usus)
6.      TBC
7.      Asma
8.      Migrain
9.      Vertigo
10.  Ambeien
11.  Amandel
12.  Maag
13.  Radang Usus
14.  Ginjal
15.  Prostat
16.  Diabetes
17.  Asam urat
18.  Hipertensi / Darah Tinggi
19.  Darah Rendah
20.  Epilepsi
21.  Gangguan pencernaan lambung
22.  Kolesterol
23.   Gondok
24.   Bronkhitis
25.   Stamina
26.  Gangguan seksual / Vitalitas
27.  Keputihan
28.  Sakit Pinggang
29.  Stroke
30.  Jantung
31.  Hepatitis
32.  Insomnia
33.  Rematik
34.  Pelupa dan menurunnya fungsi ingatan
35.  Penyakit kronis dan yg berhubungan dengan darah


  Cara Mengkonsumsi Bawang Sabrang

Secara empiris bawang dayak sudah dipergunakan masyarakat local sebagai obat berbagai jenis penyakit. Penggunaan bawang dayak dapat dipergunakan dalam bentuk segar, simplisia, manisan dan dalam bentuk bubuk (powder). Potensi bawang dayak sebagai tanaman obat multi fungsi sangat besar sehingga perlu ditingkatkan penggunaanya sebagai bahan obat modern. Cara mengkonsumsi dapat dilakukan dengan bebagai cara, diantarnya : 
  •  Air rebusan atau perasan umbinya digunakan sebagai diureticum (peluruh kemih), purgans (pencahar) dan peluruh muntah.
  • Umbinya yang dipanggang atau air rebusan yang dipakai sebagai obat terhadap penyakit kuning dan penyakit kelamin.
  •  Umbi yang ditumbuk beserta adas pulasari, digunakan sebagai obat terhadap mencret darah, air rebusannya sebagai obat dalam.
  •  Sup yang dibuat dengan mendidihkan umbi merah dengan aayam dapat digunakan untuk meningkatkan sel darah merah.
  •  Umbi dididihkan dengan air dan digunakan untuk mandi/rendaman bayi baru lahir dengan penyakit kuning.
  • Daun-daunnya yang digerus dengan dibubuhi ramuan-ramuan lain diminumkan kepada wanita nifas.
  • Sebagai obat kanker dengan cara mengeringkan umbi dan mengunyahnya.
  •  Paduan bawang dayak dan jahe merah, berkhasiat untuk meningkatkan stamina/vitalitas, memperkuat daya tahan sperma. Mengobati sakit pinggang, melancarkan air seni serta mengatasi bronchitis dan batuk.
  • Ketika dicampur dengan sadaguri dan kencur, khasiat bawang dayak ini bisa mengobati radang usus, maag, sembelit, hepatitis dan limpa.
  •  Bawang dayak jika diramu dengan jati belanda dan temu giring berkhasiat untuk menurunkan berat badan atau melangsingkan badan (obesitas) serta menurunkan kadar lemak. 
  • Jika dicampur dengan cabe jawa, bawang sabrang bisa digunakan untuk kaum perempuan yang berkhasiat mengatasi gangguan nifas, membersihkan rahim, merapatkan vagina, mengencangkan perut dan mengurangi lemak dan sebagainya.

2 komentar:

Cursor

Blogger Widgets